Upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 terus dilaksanakan oleh SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi. Salah satu bentuk upaya pencegahan terhadap Covid-19 adalah penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di area SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi secara berkala, yang bekerja sama dengan pihak Muhammadiyah Covid-19 Command Center Cileungsi (MCCC Cileungsi). Selain itu, setiap siswa, guru, dan staf yang ingin masuk ke dalam area SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi diwajibkan untuk menggunakan masker & hand sanitizer atau mencuci tangan.

Upaya ini dilakukan semata-mata bertujuan agar proses belajar mengajar yang meski dilakukan secara daring atau online tetap bisa kondusif. Sehat dan terjaganya tenaga pendidik dari penularan virus Covid-19 akan sangat menghambat proses belajar mengajar di SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi. Maka dari itu langkah pencegahan tetap dilakukan oleh SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi untuk kenyamanan bersama.

Penyemprotan ini dilakukan secara menyeluruh di 3 lantai gedung sekolah termasuk ruang penyimpanan dan kamar mandi.

Sejak kasus positif corona di Indonesia dikonfirmasi oleh Presiden Joko Widodo pada awal Maret ini, SMK Muhammadiyah 3 Cileungsi telah melakukan serangkaian langkah preventif terhadap virus corona. Antara lain, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk area sekolah, penyediaan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer di berbagai titik ruangan, video edukasi hidup sehat, serta penerapan kebijakan belajar dari rumah (Sekolah Online).

Pelaksanaan kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Regulasi, Chatarina Muliana Girsang yang menyampaikan Surat Edaran Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Pada surat tersebut, seluruh unit pendidikan dihimbau dan diwajibkan untuk melaksanakan proses KBM dari rumah dan agar unit kerja di lingkungan pendidikan memberikan perlindungan atas kesehatan dan keselamatan bagi pegawai terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19.